Apa sih efek website pakai AMP? Awas hati-hati sebelum Anda memutuskan memakai AMP Plugin. Perlu dipelajari dahulu sebelum memutuskan menambahkan plugin AMP di website WordPress Anda. Karena salah-salah malah bisa bikin pusing belakangan. Walaupun memang ada manfaatnya juga sih. Kali ini saya akan sharing saja bagaimana manfaat yang saya dapat dan juga efek samping dari website WordPress jika kita memakai Google AMP ini.
Apa sih Manfaat AMP Plugin Bagi Website Kita?
AMP atau Google AMP atau yang disebut Accelerated Mobile Pages adalah sebuah open-source library yang dibuat dengan tujuan untuk membuat versi halaman tersendiri bagi website dengan tujuan agar website tersebut bisa lebih cepat loadingnya dan ringan jika diakses dari di perangkat mobile.
Nah karena itulah saya pada bulan Agustus 2020 kemarin mencoba menyematkan fungsi AMP plugin ke salah satu website WordPress saya. Hal ini saya lakukan karena jengkel sih waktu itu dengan algoritma Mei 2020 yang mengacak-acak posisi ranking website saya tersebut dari posisi #2 di Google selama 4 Tahun menjadi posisi #14. Saya tunggu-tunggu dengan melakukan Update rutin, lha koq ngga ngefek juga.
Perubahan Strategi Untuk Mendapatkan Efek Website Dengan Memakai AMP Plugin
Akhirnya pada Agustus 2020 saya lakukan langkah brutal. Saya benahin offpage SEO nya dan saya injekkan plugin AMP yang tujuannya untuk meningkatkan speed website waktu itu. Harapan saya sih memberi efek website pakai AMP plugin ini. Ya namanya juga SEO dengan perubahan algoritma yang terus menerus berubah. Mau tak mau kita kan harus melakukan perubahan agar bisa memahami cara membuat website tampil halaman pertama Google.
Hasilnya sih mulai kelihatan pada awal November 2020. Dua bulan sejak melakukan optimasi extra keras, akhirnya website mulai bergeming. Awal November posisi naik dari #14 ke posisi #7. Wah saya pikir asyik juga nih, naik, ya minimal lumayan lah. Karena memang sejak pandemi Covid-19 ini, untuk produk fisik didominasi marketplace.
Penampakan trafik di Search Console mulai masuk di website money site saya. Cuman saya heran juga, trafik masuk tapi koq konversi kecil banget. Saya pikir … Ah ini dampak corona, daya beli memang drop.
Dan Akhir Desember kemarin saya coba update dan utak-atik … eh baru tau deh, ternyata website saya di Google ketika diklik jadi aneh deh. Website yang saya desain dengan cantik pakai elementor dan saya kasi WhatsApp chat ternyata berubah.
Baca juga bagaimana buat landingpage dengan praktis pakai plugin ini : Jasa install plugin Landfoster
Website tersebut berubah jadi polosan black and white. Dan WhatsApp di website tersebut tidak bisa di klik. Ada sih logo whatsApp di bagian bawah dari halaman website tersebut. Tapi ngga bisa di klik.
Nah … Pantesan aja ngga ada yang masuk chat transaksinya. Pusing deh.
Tapi saya bersyukur deh…. Karena jadi inget bahwa website tersebut saya sempat beri AMP plugin.
Nah sekarang 4 Januari 2020, setelah cari info sana-sini saya ambil keputusan un-install plugin AMP tersebut dengan teknik yang saya cari sana-sini untuk teraman. Karena saya juga tidak mau SEO nya jadi acak-acak lagi dan mempengaruhi ranking di SERPS.
OK itu dulu sharing saya mengenai Website yang ditanami plugin AMP.
Nanti akan saya update lagi mengenai efek website pakai AMP plugin ini setelah ada hasil dari search console.